PS. TOLONG MENCATAT DIPANDU SAMA KM YUSUP HAMDANI (Mencatatnya dimulai dari II.2. Pengangkatan dan pemindahan
material/komponen/part secara mekanis)
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengangkatan dan pemindahan
material/komponen/part secara manual.
Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual akan
selalu melibatkan tenaga manusia. Dalam memindah material dari tempat yang satu
ke tempat lain, seseorang akan mengeluarkan tenaga untuk mengangkat, membawa,
menurunkan, mendorong, menarik, menahan
dan sebagainya. Untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut secara aman, seseorang harus memahami
kekuatan tangan, kaki, badan serta
bagaimana cara mengambil posisi. Selain
itu seseorang juga harus
memahami pengetahuan tentang grafitasi bumi.
a)
Kekuatan badan/punggung saat mengangkat
Gaya tarik bumi yang sering disebut dengan grafitasi,
akan cenderung menarik semua benda ke bawah. Apabila seseorang akan mengangkat
material yang berupa komponen, part atau benda yang lain, posisi badan harus
pada kekuatan maksimal untuk mengatasi gaya grafitasi. Hal tersebut dilakukan
melalui tangan, punggung serta posisi kaki sebagai tumpuhan. Tangan sebagai
tuas pemegang beban, punggung sebagai pusat tenaga penahan beban dan kaki
sebagai tumpuhan.
![]() |
Gaya Otot
Gambar 1. Kekuatan badan/punggung
saat mengangkat
b)
Kekuatan pada tangan pada saat mengangkat
Sewaktu mengangkat beban, lengan tangan sebagai tuas mengandalkan
kekuatan pada otot Bisep yang berkaitan dengan tulang hasta oleh ujung otot
bisep yang disebut Tendon. Tenaga atau berat beban yang disangga akan
disalurkan ke Tendon otot Bisep atas ke tulang belikat.

Gambar 2. Pusat kekuatan tangan
saat mengangkat
c)
Kekuatan otot punggung saat tangan mengangkat
Pada saat tangan mengangkat beban, tenaga yang disangga
oleh otot Bisep tangan akan disalurkan melalui tulang belikat ke otot punggung.
Karena beban tersebut bekerja pada lengan yan cukup pendek, maka beban justru
akan banyak disangga oleh otot punggung. Apabila beban terlalu berat, otot
punggung dapat terkilir atau bahkan dapat merusakkan tulang belakang.

Gambar 3. Tulang belakang sebagai
penyangga beban badan.
d)
Prinsip-prinsip pengangkatan secara manual:
a)
Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan
b)
Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda
yang akan diangkat
c)
Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d)
Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan
tumpuhan kaki
e)
Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat
f)
Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g)
Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.
![]() |
Beban
Gambar 4. Pengangkatan secara
manual
2. Pengangkatan dan pemindahan
material/komponen/part secara mekanis
Material/komponen/part dengan permukaan tidak rata dan
berat yang tidak memungkinkan diangkat secara manual dapat diangkat ataupun
dipindahkan dengan alat bantu.
a)
Prosedur pengangkatan secara mekanis
Dalam pengangkatan material dengan alat bantu, tetap
harus diperhatikan titik pusat keseimbangan material atau benda tersebut atau
yang sering disebut dengan pusat grafitasi benda. Hal tersebut dimaksudkan agar
didapat keseimbangan saat benda tersebut diangkat dengan alat bantu
pengangkatan. Material atau benda yang memiliki permukaan beraturan mudah
ditemukan titik pusat keseimbangannya seperti: lingkaran, bujur sangkar, kotak
dan sebagainya. Untuk material yang memiliki permukaan tidak beraturan
memerlukan kecermatan dalam menentukan titik keseimbangannya, seperti: Engine,
transmisi, unit kendaraan dan sebagainya. Khusus pada engine biasanya sudah
disediakan tempat memasang tali atau seling sewaktu diperlukan pengangkatan.

Pusat
grafitasi/keseimbangan
Gambar 5. Titik pusat
keseimbangan lingkaran dan bujur sangkar
![]() |
Pusat
grafitasi/keseimbangan
Gambar 6. Titik pusat
keseimbangan kotak
![]() |
Gambar 7. Titik pusat
keseimbangan engine
b)
Alat bantu pengangkatan.
Material yang memiliki permukaan tidak beraturan dan
berat yang berlebihan dimana tidak mungkin dapat diangkat secara manual dapat
diangkat dengan peralatan bantu pengangkatan. Alat bantu pengangkatan yang
digunakan pada bengkel perotomotifan antara lain: Pengungkit, forklift,
tali/tambang, seling, hook, alat khusus pengangkat engine, kerek/kran,
dongkrak, car lift dan sebagainya.
1)
Pengungkit.
Pengungkit adalah alat sederhana untuk memindahkan
barang. Pengungkit dapat berupa kayu, bambu, besi atau bentuk lain yang
dirancang secara khusus.
![]() |
Gambar 8. Pemindahan material
dengan pengungkit
2)
Forklift/garpu pembawa material
Forklift dapat berupa forklift dorong atau forklift
kendaraan. Alat ini digunakan untuk membawa atau memindahkan material dari
tempat satu ke tempat yang lain.
![]() |
Gambar 9. Penggunaan forklift
dorong
3)
Tali/tambang, seling dan hook.
Tali/tambang, seling dan hook digunakan untuk mengikat
atau menahan material yang akan diangkat. Pemasangan tali/seling pada engine:
a)
Tali atau seling ditempatkan pada bagian bawah engine
supaya tidak merusak engine saat diangkat.
b)
Upayakan tali/seling dapat menahan beban secara merata.
c)
Pusat pengangkatan sedekat mungkin dengan titik
keseimbangan engine.
d)
Gunakan alat khusus bila ada.

Gambar 10.
Pemasangan tali atau seling pada engine.
Pemasangan seling dan hook
Pada blok engine biasa dipasang pengait/hook untuk
memasang tali atau seling sewaktu akan mengangkat engine guna perbaikan.
Prosedur
pemasangan hook:
a)
Bautkan hook pada sudut-sudut blok paling
ujung secara silang agar didapat
keseimbangan.
b)
Kaitkan pengait
pada seling dengan
hook secara tepat, sehingga kaitan antara seling dan
hook benar-benar kuat.
c)
Pastikan
bahwa kaitan benar - benar mati / kuat, baru melakukan pengangkatan
engine.

Hook
Gambar 11. Pemasangan seling dan
hook
![]() |
Gambar 12. Pemasangan alat khusus
pengangkat engine
4) Kerek/kran dan Takel
Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat
material/part atau komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan
untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan
kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan Kran ataupun Takel:
a)
Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk
mengoperasikan peralatan pengangkat.
b)
Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada
tempatnya.
c)
Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu
dilakukan secara tim.
d)
Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat pengangkat.
e)
Upayakan material/komponen/part jangan sampai
tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f)
Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu
menurunkan material/komponen/part
![]() |
Gambar 13. Kran lantai dan
kerek/takel
![]() |
Gambar 14. Pengangkatan engine
dengan kerek/takel
![]() |
Gambar 15. Pengangkatan engine
dengan Kran lantai
5)
Dongkrak
Dongkrak adalah alat pengangkat yang
banyak digunakan dalam perawatan atau perbaikan bagian-bagian kendaraan
misalanya: sewaktu mengganti oli engine, perbaikan roda,sistem rem dan
bagian-bagian yang lain yang memerlukan pengangkatan kendaraan. Macam-macam
dongkrak yang digunakan antara lain: Dongkrak botol, dongkrak troli/buaya,
dongkrak pantograf, dongkrak samping, dongkrak bumper dan sebagainya.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dongkrak:
a)
Pastikan dongkrak benar-benar baik.
b)
Aktifkan rem parkir.
c)
Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila
akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d)
Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan
mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e)
OFF kan kunci kontak.
f)
Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan
didongkrak.
g)
Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah
selesai.
Dongkrak botol
dan penggunaannya.
Dongkrak botol adalah dongkrak yan paling banyak
digunakan pada kendaraan karena bentuk fisiknya yang relatif kecil dan mudah
dibawa atau disimpan pada kendaraan.
![]() |
Gambar 16. Dongkrak botol
Penggunaan
dongkrak botol:
a)
Pasang sadel
pada titik kendaraan
yang akan diangkat secara tepat dan kuat, jangan sampai tergelincir.
b)
Tepatkan sadel dengan sekrup penyetel.
c)
Pastikan klep pengontrol dalam keadaan tertutup rapat.
Bila klep belum rapat putarlah klep searah jarum jam.
d)
Gerakkan handel dengan tuas dongkrak secara hati-hati.
e)
Bila akan menurunkan, kendorkan klep berlawanan arah
jarum jam secara pelan, agar kendaraan tidak turun dengan keras.
![]() |
Gambar 17. Pemasangan dongkrak
botol pada kendaraan.
Dongkrak troli
dan penggunaannya:
Dongkrak troli/dongkrak buaya adalah dongkrak yang dapat
digeser-geser. Dongkrak ini selain digunakan untuk mengangkat kendaraan juga
dapat digunakan sebagai alat bantu memindah material/komponen/part.
Dongkrak Troli/buaya terdiri dari:
Handel: untuk
menaikkan sadel/pengangkat pada pengangkatan beban berat.
Pompa kaki:
untuk menaikkan sadel pengangkat pada pengangkatan beban ringan.
Klep pengontrol:
untuk membocorkan tekanan saat menurunkan beban.
Sadel dudukan:
untuk titik dukung beban yang akan diangkat.
Caster: untuk
membelokkan dongkrak sewaktu menggeser beban/material.

Gambar 18. Dongkrak
Troli/dongkrak buaya
![]() |
Gambar 19.
Penggunaan dongkrak troli saat untuk
mengangkat
![]() |
Gambar 20.
Dongkrak troli saat untuk menggeser/membawa material/komponen/part
Dongkrak
Pantograf dan penggunaannya:
Dongkrak pantograf digunakan untuk mengangkat beban
ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan.
![]() |
Gambar 21. Penggunaan dongkrak
Pantograf
Dongkrak samping
dan dongkrak bumper

Gambar 22. Penggunaan dongkrak samping
![]() |
Gambar 23. Penggunaan dongkrak
bumper
a.
Rangkuman
1.
Pengangkatan
dan pemindahan material / komponen / part secara manual banyak mengandalkan tenaga manusia
dalam penanganannya.
2.
Penanganan
secara manual meliputi:
mengangkat, menurunkan,
membawa, menarik, mendorong, menahan dan sebagainya.
3.
Grafitasi bumi adalah gaya tarik bumi yang akan menarik
setiap benda ke arah bawah.
4.
Beban yang diangkat oleh tangan ditopang oleh otot bisep, disalurkan ke tulang belikat oleh tandon
dan diteruskan ke otot
punggung atau tulang belakang.
5.
Prinsip-prinsip pengangkatan secara manual:
a)
Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan
b)
Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda
yang akan diangkat
c)
Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d)
Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan
tumpuhan kaki
e)
Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat
f)
Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g)
Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.
6.
Pengangkatan
secara mekanis menggunakan alat - alat
bantu
pengangkatan antara lain:
Pengungkit, forklift, tali, seling, hok, kran,
takel,alat bantu khusus,
dongkrak, car lift dan sebagainya.
7.
Macam-macam dongkrak :
dongkrak botol, pantograf, dongkrak troli, dongkrak
samping,dongkrak bumper, dongkrak ulur dan sebagainya.
8.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun
Takel:
a)
Memeriksa
sumber tenaga yang
digunakan untuk mengoperasikan
peralatan pengangkat.
b)
Takel pengangkat harus benar-benar terpasang
baik pada tempatnya.
c)
Jika
pekerjaan tidak dapat
dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d)
Upayakan jangan
ada orang lalu - lalang di bawah alat
pengangkat.
e)
Upayakan
material / komponen / part
jangan sampai tergantung
terlalu lama pada alat pengangkat.
f)
Upayakan
perlahan - lahan dan berhati - hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
9.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
dongkrak:
a)
Pastikan dongkrak benar-benar baik.
b)
Aktifkan rem parkir.
c)
Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila
akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d)
Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan
mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e)
OFF kan kunci kontak.
f)
Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan
didongkrak.
g)
Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah
selesai.
10.
Alat bantu untuk memindahkan material / komponen/part
yang banyak digunakan pada bengkel otomotif adalah: dongkrak troli, kran
beroda, forklift.
11.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat
kendaraan dengan car lift:
a)
Pelajari
petunjuk operasi alat
pengangkat yang ada di
bengkel sesuai jenisnya.
b)
Pastikan dudukan pengangkat
benar - benar kering atau bebas dari minyak.
c)
Pastikan
kendaraan tidak mempunyai
beban yang tidak setabil.
d)
Pastikan alat pengangkat dapat bekerja normal.