Kamis, 13 Februari 2014

menggerakkan material secara manual

PS. TOLONG MENCATAT DIPANDU SAMA KM YUSUP HAMDANI (Mencatatnya dimulai dari II.2.       Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara mekanis)

II. MATERI PEMBELAJARAN
1.       Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual.
Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual akan selalu melibatkan tenaga manusia. Dalam memindah material dari tempat yang satu ke tempat lain, seseorang akan mengeluarkan tenaga untuk mengangkat, membawa, menurunkan, mendorong, menarik,   menahan dan sebagainya. Untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut   secara aman, seseorang harus memahami kekuatan tangan, kaki, badan  serta bagaimana cara mengambil posisi. Selain  itu seseorang juga harus   memahami pengetahuan tentang grafitasi bumi.

a)      Kekuatan badan/punggung saat mengangkat
Gaya tarik bumi yang sering disebut dengan grafitasi, akan cenderung menarik semua benda ke bawah. Apabila seseorang akan mengangkat material yang berupa komponen, part atau benda yang lain, posisi badan harus pada kekuatan maksimal untuk mengatasi gaya grafitasi. Hal tersebut dilakukan melalui tangan, punggung serta posisi kaki sebagai tumpuhan. Tangan sebagai tuas pemegang beban, punggung sebagai pusat tenaga penahan beban dan kaki sebagai tumpuhan.



 
Gaya Otot
     Gambar 1. Kekuatan badan/punggung saat mengangkat

b)     Kekuatan pada tangan pada saat mengangkat
Sewaktu mengangkat beban, lengan tangan sebagai tuas mengandalkan kekuatan pada otot Bisep yang berkaitan dengan tulang hasta oleh ujung otot bisep yang disebut Tendon. Tenaga atau berat beban yang disangga akan disalurkan ke Tendon otot Bisep atas ke tulang belikat.

 
                  
Gambar 2. Pusat kekuatan tangan saat mengangkat

c)      Kekuatan otot punggung saat tangan mengangkat
Pada saat tangan mengangkat beban, tenaga yang disangga oleh otot Bisep tangan akan disalurkan melalui tulang belikat ke otot punggung. Karena beban tersebut bekerja pada lengan yan cukup pendek, maka beban justru akan banyak disangga oleh otot punggung. Apabila beban terlalu berat, otot punggung dapat terkilir atau bahkan dapat merusakkan tulang belakang.
                                                           
 
Gambar 3. Tulang belakang sebagai penyangga beban badan.

d)     Prinsip-prinsip pengangkatan secara manual:
a)       Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan
b)      Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang akan diangkat
c)       Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d)      Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki
e)       Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat
f)       Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g)      Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.




 

                            

                                               Beban

Gambar 4. Pengangkatan secara manual

2.       Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara mekanis
Material/komponen/part dengan permukaan tidak rata dan berat yang tidak memungkinkan diangkat secara manual dapat diangkat ataupun dipindahkan dengan alat bantu.
a)       Prosedur pengangkatan secara mekanis
Dalam pengangkatan material dengan alat bantu, tetap harus diperhatikan titik pusat keseimbangan material atau benda tersebut atau yang sering disebut dengan pusat grafitasi benda. Hal tersebut dimaksudkan agar didapat keseimbangan saat benda tersebut diangkat dengan alat bantu pengangkatan. Material atau benda yang memiliki permukaan beraturan mudah ditemukan titik pusat keseimbangannya seperti: lingkaran, bujur sangkar, kotak dan sebagainya. Untuk material yang memiliki permukaan tidak beraturan memerlukan kecermatan dalam menentukan titik keseimbangannya, seperti: Engine, transmisi, unit kendaraan dan sebagainya. Khusus pada engine biasanya sudah disediakan tempat memasang tali atau seling sewaktu diperlukan pengangkatan.








 





         Pusat grafitasi/keseimbangan                    
Gambar 5. Titik pusat keseimbangan lingkaran dan bujur  sangkar



 





             
                  Pusat grafitasi/keseimbangan
Gambar 6. Titik pusat keseimbangan kotak


 








Gambar 7. Titik pusat keseimbangan engine

b)      Alat bantu pengangkatan.
Material yang memiliki permukaan tidak beraturan dan berat yang berlebihan dimana tidak mungkin dapat diangkat secara manual dapat diangkat dengan peralatan bantu pengangkatan. Alat bantu pengangkatan yang digunakan pada bengkel perotomotifan antara lain: Pengungkit, forklift, tali/tambang, seling, hook, alat khusus pengangkat engine, kerek/kran, dongkrak, car lift dan sebagainya.
1)      Pengungkit.
Pengungkit adalah alat sederhana untuk memindahkan barang. Pengungkit dapat berupa kayu, bambu, besi atau bentuk lain yang dirancang secara khusus.


 







Gambar 8. Pemindahan material dengan pengungkit

2)      Forklift/garpu pembawa material
Forklift dapat berupa forklift dorong atau forklift kendaraan. Alat ini digunakan untuk membawa atau memindahkan material dari tempat satu ke tempat yang lain.


 







Gambar 9. Penggunaan forklift dorong

3)      Tali/tambang, seling dan hook.
Tali/tambang, seling dan hook digunakan untuk mengikat atau menahan material yang akan diangkat. Pemasangan tali/seling pada engine:
a)       Tali atau seling ditempatkan pada bagian bawah engine supaya tidak merusak engine saat diangkat.
b)      Upayakan tali/seling dapat menahan beban secara merata.
c)       Pusat pengangkatan sedekat mungkin dengan titik keseimbangan engine.
d)      Gunakan alat khusus bila ada.
                              





Gambar 10. Pemasangan tali atau seling pada engine.

Pemasangan seling dan hook
Pada blok engine biasa dipasang pengait/hook untuk memasang tali atau seling sewaktu akan mengangkat engine guna perbaikan.

 Prosedur pemasangan hook:
a)       Bautkan hook pada sudut-sudut blok  paling  ujung   secara silang agar didapat keseimbangan.
b)      Kaitkan pengait  pada  seling  dengan  hook  secara   tepat, sehingga kaitan antara seling dan hook benar-benar kuat.
c)       Pastikan   bahwa   kaitan   benar - benar  mati / kuat, baru melakukan pengangkatan engine.

   Seling                  


                                                                 Hook



Gambar 11. Pemasangan seling dan hook








 


                                



Gambar 12. Pemasangan alat khusus pengangkat engine

4)      Kerek/kran dan Takel
Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
a)       Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b)      Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
c)       Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d)      Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat  pengangkat.
e)       Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f)       Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu menurunkan material/komponen/part


 







Gambar 13. Kran lantai dan kerek/takel




 









Gambar 14. Pengangkatan engine dengan kerek/takel



 









Gambar 15. Pengangkatan engine dengan Kran lantai

5)      Dongkrak
Dongkrak adalah alat pengangkat yang banyak digunakan dalam perawatan atau perbaikan bagian-bagian kendaraan misalanya: sewaktu mengganti oli engine, perbaikan roda,sistem rem dan bagian-bagian yang lain yang memerlukan pengangkatan kendaraan. Macam-macam dongkrak yang digunakan antara lain: Dongkrak botol, dongkrak troli/buaya, dongkrak pantograf, dongkrak samping, dongkrak bumper dan sebagainya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dongkrak:
a)       Pastikan dongkrak benar-benar baik.
b)      Aktifkan rem parkir.
c)       Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d)      Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e)       OFF kan kunci kontak.
f)       Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan didongkrak.
g)      Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah selesai.

Dongkrak botol dan penggunaannya.
Dongkrak botol adalah dongkrak yan paling banyak digunakan pada kendaraan karena bentuk fisiknya yang relatif kecil dan mudah dibawa atau disimpan pada kendaraan.




 









              Gambar 16. Dongkrak botol

Penggunaan dongkrak botol:
a)       Pasang sadel   pada  titik  kendaraan  yang akan diangkat secara tepat dan kuat, jangan sampai tergelincir.
b)      Tepatkan sadel dengan sekrup penyetel.
c)       Pastikan klep pengontrol dalam keadaan tertutup rapat. Bila klep belum rapat putarlah klep searah jarum jam.
d)      Gerakkan handel dengan tuas dongkrak secara hati-hati.
e)       Bila akan menurunkan, kendorkan klep berlawanan arah jarum jam secara pelan, agar kendaraan tidak turun dengan keras.


 







Gambar 17. Pemasangan dongkrak botol pada kendaraan.

Dongkrak troli dan penggunaannya:
Dongkrak troli/dongkrak buaya adalah dongkrak yang dapat digeser-geser. Dongkrak ini selain digunakan untuk mengangkat kendaraan juga dapat digunakan sebagai alat bantu memindah material/komponen/part.
Dongkrak Troli/buaya terdiri dari:
Handel: untuk menaikkan sadel/pengangkat pada pengangkatan beban berat.
Pompa kaki: untuk menaikkan sadel pengangkat pada pengangkatan beban ringan.
Klep pengontrol: untuk membocorkan tekanan saat menurunkan beban.
Sadel dudukan: untuk titik dukung beban yang akan diangkat.
Caster: untuk membelokkan dongkrak sewaktu menggeser beban/material.
Roda: untum memperingan dongkrak saat ditarik/digeser.





Gambar 18. Dongkrak Troli/dongkrak buaya





 








Gambar 19. Penggunaan dongkrak troli saat untuk
mengangkat



 






Gambar 20. Dongkrak troli saat untuk menggeser/membawa material/komponen/part

Dongkrak Pantograf dan penggunaannya:
Dongkrak pantograf digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan.



 






Gambar 21. Penggunaan dongkrak Pantograf



Dongkrak samping dan dongkrak bumper
Dongkrak samping dan dongkrak bumper digunakan untuk mengangkat kendaraan saat dilakukan perbaikan pada sistem rem, roda kendaraan yang hanya membutuhkan pengangkatan sebelah/pada sisi kendaraan.





        Gambar 22. Penggunaan dongkrak samping


 









Gambar 23. Penggunaan dongkrak bumper

a.       Rangkuman
1.       Pengangkatan  dan   pemindahan  material / komponen / part  secara manual banyak mengandalkan tenaga manusia dalam penanganannya.
2.       Penanganan  secara  manual  meliputi:   mengangkat,    menurunkan, membawa, menarik, mendorong, menahan dan sebagainya.
3.       Grafitasi bumi adalah gaya tarik bumi yang akan menarik setiap  benda ke arah bawah.
4.       Beban yang diangkat oleh tangan  ditopang oleh otot bisep,  disalurkan ke tulang belikat oleh tandon dan  diteruskan ke  otot  punggung  atau tulang belakang.
5.       Prinsip-prinsip pengangkatan secara manual:
a)       Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan
b)      Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang akan diangkat
c)       Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d)      Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki
e)       Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat
f)       Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g)      Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.
6.       Pengangkatan    secara    mekanis     menggunakan  alat - alat   bantu
                pengangkatan antara lain: Pengungkit,  forklift, tali, seling,  hok, kran,
                takel,alat bantu khusus, dongkrak, car lift dan sebagainya.
7.       Macam-macam dongkrak :  dongkrak  botol,  pantograf, dongkrak troli, dongkrak samping,dongkrak bumper, dongkrak ulur dan sebagainya.
8.       Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
a)       Memeriksa    sumber    tenaga    yang    digunakan    untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b)      Takel pengangkat harus benar-benar  terpasang  baik pada tempatnya.
c)       Jika    pekerjaan   tidak   dapat   dilakukan   sendiri,   perlu dilakukan secara tim.
d)      Upayakan jangan   ada   orang   lalu - lalang  di bawah alat  pengangkat.
e)       Upayakan     material / komponen / part   jangan     sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f)       Upayakan     perlahan - lahan   dan  berhati - hati  sewaktu menurunkan material/komponen/part.
9.       Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dongkrak:
a)       Pastikan dongkrak benar-benar baik.
b)      Aktifkan rem parkir.
c)       Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d)      Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e)       OFF kan kunci kontak.
f)       Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan didongkrak.
g)      Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah selesai.
10.   Alat bantu untuk memindahkan material / komponen/part yang banyak digunakan pada bengkel otomotif adalah: dongkrak troli, kran beroda, forklift.

11.   Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat kendaraan dengan car lift:
a)       Pelajari  petunjuk  operasi  alat  pengangkat  yang  ada  di bengkel sesuai jenisnya.
b)      Pastikan  dudukan   pengangkat  benar - benar kering atau bebas dari minyak.
c)       Pastikan  kendaraan  tidak  mempunyai  beban  yang  tidak setabil.
d)      Pastikan alat pengangkat dapat bekerja normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar